Sabtu, 29 Oktober 2016

Review Rapstronaut : Space Journey




Setelah sukses dengan Warung Chain: Go Food Express, kini Touchten mencoba menggandeng YouTuber yang selalu menghibur EVers dengan perilaku kocaknya ketika bermain game.
Bersama dengan Reza “Arap” Oktovian, Touchten mengembangkan sebuah gameberjudul Rapstronaut.
Apakah game ini cukup seru untuk EVers download dan mainkan? Sebelum kamu memutuskannya, yuk simak dahulu ulasan atau review dari EVERCOSS (baca: everkos) tentang Rapstronaut!

Petualangan di Atas Awan yang Seru dan Menantang

review-rapstronaut-screenshot-1
Rapstronaut sendiri adalah game mobile dengan kombinasi genre adventure dan endless runner.
Sekilas, game ini akan mengingatkanmu pada Jetpack Joyride yang dikembangkan oleh Halfbrick Studios.
Dari bagaimana caramu memainkan Rapstronaut, yaitu tahan layar smartphoneuntuk membuat si karakter naik, dan lepas untuk membuatnya turun, memang terlihat mirip sekali dengan Jetpack Joyride.
Namun bedanya, Rapstronaut memiliki mekanisme level atau stage yang semakin jauh EVers melakukan progres, maka akan semakin sulit pula rintangan yang akan kamu hadapi.
review-rapstronaut-screenshot-2
Di sini, EVers akan memainkan tokoh bernama Rap, karakter yang menurut EVERCOSS, terinspirasi dari Reza “Arap” Oktovian itu sendiri.
Ceritanya, Rap adalah seorang kadet luar angkasa yang baru saja menyelesaikan pelatihannya.
Namun, ia segera mendapatkan misi untuk menyelamatkan tuan putri yang sedang berada di planet asing.
Berbekal kostumnya yang canggih, Rap harus berangkat dari bumi menuju luar angkasa untuk menyelesaikan misi penyelematan itu.

Bermula dari Bumi, Hingga Terhisap Masuk Black Hole

review-rapstronaut-screenshot-3
Seperti yang bisa EVers ketahui sebelumnya, game Rapstronaut ini memiliki sistem permainan berupa level atau stage.
Uniknya, tidak seperti kebanyakan game lain yang hanya membedakan tingkat kesulitan, EVers akan mendapati perubahan lingkungan setelah beberapa level.
Pertama-tama, petualanganmu akan berada di planet Bumi. Di sini, EVers harus membantu Rap untuk menghindari rintangan-rintangan yang menghadang seperti awan beracun dan robot-robot pengganggu.
Jika EVers menabrak sebuah rintangan, nyawa yang kamu miliki akan berkurang dan jika nyawamu habis, maka permainan akan berakhir dan harus mengulangnya dari awal level.
review-rapstronaut-screenshot-4
Tetapi tenang saja, karena di sepanjang perjalanan nanti, EVers akan menemukan bantuan berupa ayam goreng yang ketika dimakan akan memulihkan nyawa Rap.
Setelah beberapa level di Bumi, EVers akan mulai bertualang di luar angkasa tentunya dengan rintangan yang jauh lebih sulit dan bervariasi.
Oh iya, ketika EVers cukup jauh, kamu akan bermain di dalam Black Hole lho!

Upgrade Kostum Rap Supaya Lebih Kuat!

review-rapstronaut-screenshot-5
Selain menghindar dari rintangan-rintangan, EVers juga akan mendapati berlian yang tersebar di sepanjang level.
Mengambil berlian memang tidak wajib untuk menyelesaikan level, namun berlian ini nantinya bisa mempermudahmu dalam misi penyelematan ini.
Karena, berlian akan menjadi mata uangmu dalam meningkatkan kemampuan Rap sendiri, mulai dari menambah nyawa, mengurangi damage atau serangan yang diterima dari menabrak rintangan, hingga kemampuan untuk melipatgandakan berlian yang diperoleh dari setiap level.
Jadi, kalau EVers ingin petualanganmu lebih mudah, jangan sampai lewatkan berlian-berlian yang tersebar ya!

Sistem Energi yang Cukup Bikin Menunggu

review-rapstronaut-screenshot-6
Rapstronaut adalah game Android yang sederhana dan seru, namun bukan berarti tanpa kekurangan.
Ketika EVERCOSS mencoba bermain, sayang sekali keseruan kami harus terhenti karena sistem energi yang cukup lama untuk terisi kembali.
Setiap energi membutuhkan waktu 10 menit untuk terisi kembali dan EVers memiliki maksimal lima energi untuk disimpan.
Jadi, jika EVers telah menghabiskan seluruh energi, kamu harus menunggu sekitar 50 menit untuk bisa bermain Rapstronaut kembali.
Namun, krisis energi ini bisa EVers atasi jika kamu berkenan untuk menonton iklan yang ditayangkan oleh Rapstronaut.

Kesimpulan

review-rapstronaut-screenshot-7
Menurut EVERCOSS, Rapstronaut adalah game Android yang sederhana tetapi cukup seru untuk dimainkan.

SUMBER : https://blog.evercoss.com/2016/10/21/review-rapstronaut-android-reza-arap-touchten/

Jumat, 28 Oktober 2016

Review PewDiePie’s Tuber Simulator

Felix Kjellberg alias PewDiePie bisa dibilang merupakan figur selebritas online yang sangat lekat dengan dunia gaming. Meskipun sudah tidak merilis video bertema gameserutin dulu, namun ia masih dianggap sebagai selebritas YouTube yang memiliki pengaruh tinggi bila dihubungkan dengan game.
Setelah tahun lalu tampil dalam game berjudul PewDiePie’s: Legend of Brofist kali ini nama PewDiePie kembali muncul melalui game keduanya yang berjudul PewDiePie’s Tuber Simulator. Dikerjakan oleh developer yang sama dengan proyek  game sebelumnya, yakni Outerminds, kali ini PewDiePie “menjual” sebuah game simulasi manajemen yang sebetulnya tidak banyak menawarkan hal baru dibanding game sejenis lainnya.
Lantas apakah game free-to-play untuk Android dan iOS ini bisa dibilang berhasil meskipun terkesan menumpang kebesaran nama PewDiePie? Simak ulasannya di sini.

“YouTube” simulator yang menginginkan kamu menonton video iklan

TubeSimulator | Screenshot 1
Merintis karir sebagai bintang video YouTube bukanlah pekerjaan mudah. Selalu saja ada burung elang yang selalu berlalu lalang di ruanganmu sewaktu-waktu.
Pernah mendengar game YouTubers Life atau Vlogger Go Viral? Jika sudah dan pernah memainkan kedua game tersebut, mungkin kamu familier dengan konsep permainan simulasi kreator video online yang diusung PewDiePie’s Tuber Simulator. Dalam game kasual ini, kamu diajak meniti karier sebagai kreator video online yang kelak menyalip popularitas PewDiePie.
Sama seperti indikator popularitas kreator YouTube di dunia nyata, jumlah angka subscribermenjadi patokan seberapa besar popularitas kamu di dalam game. Semakin sering kamu menghasilkan video, maka semakin banyak pula penonton yang menjadi subscriber.
TubeSimulator | Screenshot 2
Sama seperti “YouTuber” dunia nyata, semakin banyak jumlah penonton kamu semakin banyak pula uang kamu.
Uniknya, di sini jumlah berapa kali video kamu ditonton menjadi semacam mata uang untuk membeli beragam item penghias ruangan. Semakin tinggi “level” popularitasmu, semakin beragam pula fitur dan item hiasan ruangan yang tersedia dalam permainan.
Meskipun dilabeli sebagai game manajemen, namun inti permainan PewDiePie’s Tuber Simulator sebetulnya lebih mendekati game idle. Tidak seperti YouTubers Life yang mirip The Sims, waktumu dalam game PewDiePie’s Tuber Simulator lebih banyak dihabiskan dengan kegiatan menunggu dan memilih keputusan yang kamu inginkan.
TubeSimulator | Screenshot 3
Kira-kira berapa pemasukan yang diterima PewDiePie karena mendorong kita menonton video iklan beberapa kali dalam game?
Dikarenakan game ini mengharuskan pemainnya menunggu (entah itu menunggu itemdatang atau videomu rampung dipublikasikan), Outerminds menyadari betul bahwa pemain pasti akan mengambil jalan pintas apa pun agar mereka tidak tertahan waktu tunggu yang lama.
Oleh karena itu, Outerminds menyelipkan skema menonton video iklan untuk mempersingkat waktu bermain kamu. Meskipun sifatnya opsional, namun karena saya tidak memiliki banyak pilihan, otomatis opsi menonton iklan tadi menjadi begitu menggiurkan untuk diambil.

Tak melulu soal menunggu, tapi juga soal menghias

TubeSimulator | Screenshot 4
Kustomisasi ruang bisa dibilang merupakan nilai jual utama dari permainan PewDiePie’s Tuber Simulator. Pemain dibebaskan menghias ruangan dalam game layaknya seorang desainer interior agar mencerminkan tema video yang selama ini mereka fokuskan. Entah itu menjadi kreator video online di bidang kecantikan, lelucon alias prank, gaming, dan lain-lain.
Outerminds juga menyertakan fitur konektivitas online agar para pemain bisa tersambung satu sama lain dan saling mengunjungi ruang kerja untuk mendapat hadiah. Lewat fitur ini, kamu bisa melihat seberapa jauh perkembangan karakter milik teman-teman dengan melihat aneka perabotan yang menghias ruangan mereka.
Jenis perabotan ruang game ini ditentukan dari progres level karakter. Semakin tinggi level karaktermu, semakin bermacam pula item yang bisa dibeli. Masalahnya, semakin tinggi level barang tersebut, semakin lama pula proses pengiriman barangnya.

Repetitif di tingkat yang lebih lanjut

TubeSimulator | Screenshot 5
Meskipun proses menghias ruang dalam game ini cukup menarik, namun sayangnya permainan PewDiePie’s Tuber Simulator terasa begitu repetitif di tingkat yang lebih tinggi. Di sini kamu memproduksi sebuah video, menunggu, karaktermu naik level, membeli barang baru, menunggunya datang, dan begitu terus berulang-ulang.
Mungkin karena sadar dengan betapa repetitifnya alur permainan game ini, developer Outerminds menyertakan mini game sampingan yang sekaligus berfungsi untuk memotong lamanya durasi pengiriman barang.
Terus terang mini game ini tidak banyak membantu karena di level barang yang lebih tinggi, harga yang harus saya bayarkan untuk satu kali bermain mini game sangatlah mahal. Mahalnya bermain mini game ini membuatnya semakin jarang tersentuh di tingkat permainan yang lebih tinggi, sehingg saya lebih cenderung menutup PewDiePie’s Tuber Simulator dan beralih ke game lainnya selagi menunggu.
Akibat skema permainannya tadi, PewDiePie’s Tuber Simulator terus terang lebih cocok dijadikan hiburan selingan karena lebih sering menempatkan pemain di posisi yang pasif. Saya pribadi berharap agar sang developer menambahkan hal lainnya, seperti peristiwa acak (random event) atau mini game tambahan, agar permainan semakin terasa seru.

Presentasi cukup oke untuk sebuah game yang dangkal

TubeSimulator | Screenshot 5
“Yo whats’up my fren!”
Sama seperti game PewDiePie: Legend of the Brofist, dari segi presentasi, saya akui PewDiePie’s Tuber Simulator memiliki kualitas yang sangat bagus untuk sebuah game mobile. Hal tersebut tak lepas dari kombinasi grafis piksel yang solid dan sedikit lebih baik dibandingkan game PewDiePie sebelumnya.
Untuk soal tata suara, sayangnya Outerminds hanya menyediakan tiga musik pengiring, yaitu pada bagian intro, game utama, dan mini game. Meskipun terdengar oke, namun sayangnya musik jenis chiptune yang diperdengarkan terasa begitu repetitif sehingga terasa menjemukan. 

IAP opsional dengan harga terjangkau

TubeSimulator | Screenshot 6
Dalam PewDiePie’s Tuber Simulator, IAP bukanlah suatu halangan agar kamu bisa menjadi selebritas video online nomor satu di dunia game. Game ini memiliki satu mata uang premium bernama Bux yang digunakan untuk mempersingkat waktu bermain, membeli item premium, dan memperluas ruangan karaktermu.
Seratus lembar Bux dalam game ini diharga Rp14.000. Dengan uang IAP sebanyak itu saja, kamu sudah bisa memangkas waktu pengiriman barang dan mendapat item seperti baju, meja, serta komputer untuk menghias tampilan karaktermu.
Keberadaan Bux dalam game ini sepenuhnya opsional karena bisa didapat secara pelan-pelan dengan cara terus bermain. Jadi kamu tidak harus mengeluarkan uang sepeser pun, kecuali bila memang mengejar progres bermain secara instan.

Kesimpulan: game “sampingan” yang potensial jika saja…

TubeSimulator | Screenshot 7
Saat ulasan ini dipublikasikan, saya masih menjadikan PewDiePie’s Tuber Simulatorsebagai game sampingan yang terkadang masih saya mainkan sewaktu-waktu. Hal ini bukan karena saya jenuh dengan permainannya, tetapi karena akses bermain game jadi berkurang gara-gara durasi waktu tunggu yang semakin lama di tingkat lebih tinggi.
Lamanya waktu tunggu menjadi salah satu hal yang cukup disayangkan, karena mengurangi keasyikan bermain PewDiePie’s Tuber Simulator. Andaikan game ini tak hanya sebatas bikin video dan menghias ruangan, seringnya aktivitas menunggu mungkin tak akan menjadi soal bagi saya, selama saya lebih aktif lagi diikutsertakan dalam permainan.
Secara keseluruhan, PewDiePie’s Tuber Simulator adalah game simulator dengan penilaian yang biasa-biasa saja di mata saya. Penilaian saya mungkin berbeda dengan kamu bila kegiatan menunggu dan tak melakukan banyak hal adalah hal yang kamu cari dalam sebuah game. Jika memang itu game yang kamu mau, silakan unduh PewDiePie’s Tuber Simulator lewat tautan di bawah.

Sumber : https://id.techinasia.com/review-pewdiepies-tuber-simulator

Selasa, 25 Oktober 2016

Review Game : DotA





DotA 2 adalah sebuah game multiplayer online yang di develop oleh  Valve Corporation dan merupakan versi Stand Alone dari Defense of the Ancient mod pada Warcraft 3 : Reign of Chaos dan Warcraft 3 : The Frozen Throne. DotA 2 resmi diumumkan pada tanggal 13 Oktober 2010, pada saat itu orang yang dapat bermain DotA 2 terbatas, hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan hak khusus dari pihak Developer dan Distributor. DotA 2 pun tidak seperti game online lainnya yang bermode Click and Play, DotA 2 memerlukan program lain untuk menjadi patchernya, yaitu Steam.

Tujuan dari DotA 2 adalah menghancurkan ancient lawan yang dilindungi oleh pemain lainnya. Disini pemain akan memilih 1 dari 98 heroes yang ada. Setiap hero memiliki kemampuan dan kekuatan yang berbeda, hal inilah yang membuat DotA 2 menegangkan. Sebagai game real-time strategi, pemain dituntut untuk dapat memutuskan tindakan secepatnya jika tidak ingin mati atau kalah.

Gameplay



Gameplay dari DotA 2 merupakan kombinasi dari real-time strategy dengan top-down perspective dan juga sistem level dan equipment diadaptasi dari sistem role playing game. Permainan dibagi menjadi dua tim, The Radiant dan The Dire. Setiap tim memiliki hero masing-masing, dengan kekuatan masing-masing, tapi pemain bisa menentukan mode game yang ingin dimainkan sehingga pemain tim The Radiant bisa menggunakan hero tim The Dire, dan sebaliknya.

Pemain dituntut untuk cepat menentukan tindakan yang akan dilakukan disaat terdesak, jika tidak pemain tersebut akan mati dan akan memberikan keuntungan kepada hero yang membunuhnya. Semakin banyak membunuh, pemain semakin kaya, dan sebaliknya, semakin banyak dibunuh, pemain akan kekurangan gold sehingga tidak dapat mengupgrade itemnya sendiri. 



DotA 2 adalah permainan team, bukan permainan solo, sebab jika mau solo jangan bermain DotA, pergilah bermain catur. Sebab, percuma saja jika hanya satu hero yang memiliki equip yang layak tapi hero yang lain tidak, pasti timnya akan kalah. Permainan ini mengajarkan kita bahwa kita tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, terutama bantuan dari teman kita.

System Requirement
Dota 2 Minimum System Requirements:
    * OS: Windows® 7 / Vista / Vista64 / XP
    * Processor: Pentium 4 3.0GHz
    * Memory: 1 GB for XP / 2GB for Vista
    * Graphics: DirectX 9 compatible video card with 128 MB, Shader model 2.0. ATI X800, NVidia 6600 or better
    * Hard Drive: At least 2.5 GB of free space
    * Sound: DirectX 9.0c compatible sound card

Dota 2 Recommended System Requirements:
    * OS: Windows® 7 / Vista / Vista64 / XP
    * Processor: Intel core 2 duo 2.4GHz
    * Memory: 1 GB for XP / 2GB for Vista
    * Graphics: DirectX 9 compatible video card with Shader model 3.0. NVidia 7600, ATI X1600 or better
    * Hard Drive: At least 2.5 GB of free space
    * Sound: DirectX 9.0c compatible sound card

SUMBER : http://galiharghubi.blogspot.co.id/2013/04/review-game-dota-2.html

MICROSOFT PUBLISHER

1. KARTU NAMA




2. BROSUR



3. KALENDER

Sabtu, 22 Oktober 2016

MineCraft Pocket Edition Review

MineCraft Pocket Edition Review

© Mojang
      
Game.KapanLagi.com - Minecraft Pocket Edition
Penilaian tentang game ini :
Gambar : 4/5
Suara : 4/5
Kontrol Game : 4/5
Permainan : 5/5
Tingkat Kesulitan : mudah
Mudah, sederhana dan kreatif adalah kata-kata yang pas untuk menggambarkan game Minecraft: Pocket Edition (PE). Serunya petualangan, mengumpulkan barang, dan membangun sesuatu kini hadir ke dalam genggamanmu. Game ini dibuat oleh Markus 'Notch' Pesson dan dikembangkan melalui perusahaan bernama Swedia Mojang. Game ini telah terjual sebanyak 60 juta copy pada tahun 2014 dan terus bertambah hingga sekarang.
Kalau kamu pernah mencoba versi pc, mungkin kamu akan menyadari bahwa dunia di PE ini lebih sempit dan musuh yang muncul lebih sedikit. Mungkin hal tersebut adalah bentuk penyesuaian dengan kapasitas perangkat mobile. Tetapi itu tidak menjadi masalah, karena Minecraft PE ini akan memberikan kesenangan bermain yang sama. Minecraft PE ini menghadirkan mode baru seperti Survival, Creative Mode, dan multiplayer game.
Minecraft secara acak akan menciptakan suatu dunia yang terdiri dari batu, kayu, pasir, dan berbagai mineral lainnya. Warna balok yang berwarna-warni dibuat dengan gambar sangat sederhana tetapi cukup jelas. Dari balok-balok inilah pemain bisa menciptakan berbagai macam hal sesuai dengan imajinasinya. Fasilitas seperti inilah yang jarang sekali ditemukan di dalam game, yaitu kebebasan untuk menciptakan apa saja.
Di mode Survival, semua balok harus dipukul sampai hancur sebelum bisa diambil. Proses ini memerlukan waktu dan tenaga yang besar dan setiap material kemudian diangkut ke markas yang jaraknya mungkin jauh dari tempat mengambilnya. Hasil jerih payah inilah yang membuat rasa kepemilikan yang besar terhadap apa saja yang berhasil kumpulkan.
Di dunia minecraft terdapat waktu yang membedakan siang dan malam. Saat matahari terbenam maka mahluk-mahluk jahat akan bermunculan. Insting untuk menyelamatkan diri akan segera muncul dan membuat rumah atau benteng pertahanan adalah solusi terbaik untuk bertahan hidup.
Saat pemain mulai membangun berbagai macam benda, maka keperluan untuk mendapat material yang lebih bagus akan muncul. Satu-satunya tempat untuk mendapatkannya adalah dengan membongkar isi bumi. Di sini pemain juga akan menghadapi musuh yang sama seperti di atas bumi, tetapi ruang yang serba sempit akan menjadi tantangan tersendiri. Fasilitas yang sangat berguna di PE ini adalah kemampuan untuk melompat secara otomatis jika ada penghalang di depan.
Dunia Minecraft PE ini terkesan sangat sempit dibandingkan dengan versi PC dan XBox. Jika berjalan lurus ke satu arah, maka pemain akan segera menabrak dinding yang tidak terlihat. Fasilitas multiplayer yang disediakan mungkin tidak akan terlalu menarik karena para pemain akan terlalu berdekatan.
Proses pembuatan barang di Minecraft PE jauh lebih sederhana dari versi lainnya. Pemain cukup men-tap barang tertentu maka barang tersebut akan langsung berpindah ke kolom penyimpanan. Kontrol seperti ini sangat praktis dan cocok diterapkan untuk perangkat mobile.
Creative mode adalah permainan yang menyediakan material tidak terbatas untuk pemain. Jika pemain ingin membangun sesuatu, maka pemain tidak perlu bersusah payah mendapatkan material yang diperlukan. Mode ini sangat cocok untuk mencurahkan kreativitas karena pemain tidak perlu memusingkan bagaimana harus bertahan hidup.
Minecraft Pocket Edition adalah game yang menyenangkan. Versi update terbaru ini memberikan model permainan yang semakin sama dengan versi PC. Kekurangannya yang terbesar adalah ukuran map yang sempit dan jenis barang yang bisa dibuat terlalu sedikit. Game ini bisa didapatkan di Apps Store dan Play Google dengan harga sekitar 100.000 rupiah.

Perkenalan

Hai teman-teman....
Perkenalkan nama aku Sufyan Fahmi Ramadhan, biasa dipanggil fahmi.
Ini pertama kalinya aku membuat blog hehe.
Karena salah satu hobbyku bermain game, jadi di blog ini aku akan berisi tentang game. mau itu game PC atau Console Game seperti PlayStation & Xbox. Intinya tentang game dehh... Buat kalian semua yang punya hobby sama seperti aku, tunggu postingan aku berikutnya yaaa


Thx :)